Peluang Usaha Produk Barang dan Jasa Ada Disini!
Peluang usaha di sekitar lingkungan kita sebenarnya sangat banyak, baik dari apa yang kita lihat, apa yang kita baca sehari-hari, apa yang kita dengar, maupun dari pembicaraan dengan teman. Semuanya dapat mendatangkan ide bisnis.Tapi dibalik ide-ide tersebut, yang terpenting adalah adanya keberanian, kreativitas, dan kesungguhan untuk menangkap peluang. Bentuk bisnis yang belum ada di sekitar kita bisa juga menyontek bisnis orang lain yang sudah jalan, yang kebutuhan masyarakatnya lebih tinggi dibanding persediaan.
Peluang usaha ialah kesempatan yang harus diambil oleh seorang wirausahawan untuk mewujudkan atau melaksanakan suatu usaha dengan keberanian mengambil resiko.Peluang usaha bukanlah datang sendiri tetapi seorang wirausaha harus sanggup dan mampu menemukan tindakan yang tepat dan layak untuk mewujudkan peluang tersebut sebagai suatu kenyataan dengan kreativitas dan inovasi.
Dapat disimpulkan konsep peluang usaha adalah kesempatan dari setiap individu untuk memperbaiki hidup dengan mengandalkan keterampilan yang dimiliki menggunakan mata yang jeli untuk melihat setiap peluang yang ada di sekitarnya.
B. Identifikasi Peluang Usaha
1. Sumber Ide Awal Pendirian Usaha
Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penyaringan dan evaluasi langkah ini sangat tepat untuk melahirkan temuan yang berarti dan sangat dibutuhkan dalam pengembangan kerja untuk membuat mereka beroperasi. Hampir seluruh ide membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai pendekatan untuk membuka bisnis.
Proses menyiapkan rencana bisnis akan sangat membantu wirausaha untuk berpikir secara menyeluruh tentang ide mereka dan mempertimbangkan segala aspek dari bisnis yang diajukan. Ahli yang ada di luar konteks ini dapat ditanyai untuk mengulas rencana bisnisnya dan pertanyaan-pertanyaan serta saran-saran dari mereka dapat digunakan untuk memperbaiki rencana bisnis tersebut. Karena pendirian perusahaan diawali dengan ide-ide, maka sebaiknya kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide baru.
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide dalam pendirian bisnis berskala kecil yang menunjukkan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh National Federation of Independent Bussiness Foundation menemukan bahwa :
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide dalam pendirian bisnis berskala kecil yang menunjukkan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh National Federation of Independent Bussiness Foundation menemukan bahwa :
- 45 % ide baru muncul dari pengalaman kerja sebelumnya dari seseorang
- minat pribadi mempengaruhi munculnya ide baru hanya 16%,
- sedangkan kesempatan hanya berpengaruh 11%.
2. Identifikasi dan Evaluasi Kesempatan Investasi
Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah ide bagus tidaklah harus menjadi sebuah kesempatan investasi yang bagus pula.Kenyataan menunjukkan bahwa, bila seorang menjadi terpengaruh oleh sebuah ide, mereka cenderung meremehkan kesulitan untuk mengembangkan penerimaan pasar pada ide tersebut.Untuk memenuhi syarat sehingga sebuah kesempatan investasi dinilai bagus, apabila sebuah produk barang atau jasa harus memenuhi kebutuhan riil yang berkaitan langsung dengan fungsi, kualitas, daya tahan, dan harga.
Keberhasilan sangat tergantung pada acara atau strategi meyakinkan para konsumen tentang manfaat barang atau jasa tersebut.Menurut Bhide, seorang professor di Harvard Bussines School, menguraikan bahwa permulaan usaha dengan produk yang tidak memenuhi kebutuhan yang jelas dan penting tidak dapat diharapkan untuk ditemukan dengan jumlah konsumen yang cukup untuk membuat sebuah perbedaan. Oleh karena itu, pasar sangat menentukan apakah sebuah ide memiliki kemungkinan untuk menjadi sebuah kesempatan investasi yang bagus atau malah sebaliknya.
Pengalaman lain untuk menentukan apakah sebuah ide bisnis baru adalah kesempatan investasi yang baik, beberapa persyaratan mendasar akan muncul, diantaranya adalah sebagai sebagai berikut:
- Harus terdapat kebutuhan pasar yang ditentukan dengan jelas bagi barang/jasa dan harus memiliki waktu yang tepat.
- Bisnis yang diinginkan harus dapat mencapai keuntungan betahan yang kompetitif.
- Ekonomi dari suatu usaha perlu untuk dihargai dan bahkan dimaafkan, memperbolehkan bagi keuntungan yang berarti dan menumbuhkan potensi.
- Harus ada kecocokan yang cukup baik antara wirausaha dan kesempatan.
- Yakinkan tidak ada kesalahan total dalam usaha tersebut
Beberapa ide bisnis datang tiba-tiba dan beberapa lagi hanyalah masalah fakta yang belum terwujud oleh pengusaha yang menjanjikan. Harold Finch, CEO (Petty, 2001) dari Cottage Care Interior Home Service USA di Overland Park, Kansas telah melakukan keduanya. Ide pertamanya adalah Padgett Thompson sebuah perusahaan pelatihan manajemen.Finch mengatakan, “Ketika bertanya tentang bagaimana saya melakukannya, maka saya diberitahu bahwa “lakukan saja” dan pada saat itu saya membuka setiap kesalahan yang ada di buku”.Setelah beberapa bulan yang cukup meretakkan saraf, perusahaan tersebut meroket dan penjualan tahunannya mencapai $40 juta.Ketika perusahaan tersebut terjual, Finch kemudian mempunyai uang dan waktu untuk mencari perusahaan yang selanjutnya.
4. Memulai Usaha dalam Dunia Usaha
Memulai segala bentuk karier dalam bisnis pada umumnya selalu menyenangkan. Bagaimana juga, membuat usaha sendiri sangat mengesankan karena resiko eksternal dan potensi yang hebat dalam dunia usaha. Sebetulnya, di dalam dunia usaha, ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu keberhasilan, akan tetapi semua itu membutuhkan persiapan yang harus matang. Seperti dijelaskan sebelumnya, kata wirausaha kadangkala diberikan hanya pada mereka yang benar-benar membuka usaha baru sebagai wujud kesempatan berkarier seorang wirausaha yang diawali dalam sebuah usaha baru.
Bila konsep tersebut diperluas, termasuk didalamnya berbagai macam kemandirian dalam pilihan bisnis, jelas bahwa meluncurkan bisnis yang benar-benar baru hanyalah satu dari 4 alternatif yang ada, yaitu :
Bila konsep tersebut diperluas, termasuk didalamnya berbagai macam kemandirian dalam pilihan bisnis, jelas bahwa meluncurkan bisnis yang benar-benar baru hanyalah satu dari 4 alternatif yang ada, yaitu :
- memasuki bisnis keluarga,
- membuka bisnis,
- memulai bisnis,
- membeli bisnis yang sudah ada.
menjadi pemilik bisnis yang mandiri. Sumberdaya bagi perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi sumberdaya financial, sumber daya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya teknologi, sumberdaya reputasi, dan sumberdaya alam.
5. Memulai Usaha Baru
Apabila ingin memulai atau membuat bisnis baru dari sebuah rencana besar dalam kewirausahaan, maka harus jelas alasan yang mendasarinya sehingga apa yang akan dilakukan benar-benar merupakan sebuah perencanaan yang matang.
Alasan untuk membeli bisnis yang sudah ada dikelompokkan dalam 3 kategori umum, yakni untuk:
- Mengurangi beberapa ketidaktekunan dan ketidaktahuan yang harus dihadapi dalam memulai sebuah bisnis dan latar belakang tersebut.
- Memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok.
- Mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya dibanding memulai sebuah bisnis baru.
C. Peluang Usaha dengan Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), dimana swot ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.
Ada hal yang harus diingat bahwa analisis SWOT tidak hanya menarik untuk dikaji oleh para manajer atau para top management perusahaan, namun menjeadi menarik juga jika dikaji secara pribadi. Terutama untuk melihat potensi diri seseorang serta prospek yang akan diraih dalam pekerjaannya di masa depan. Ini sebagaiman dikatakan oleh Stephen P. Robbins dan Mary Coulter bahwa, “Sebuah analisis SWOT dapat merupakan alat yang bermanfaat untuk memeriksa keterampilan, kemampuan pilihan karir, dan peluang-peluang karir anda sendiri.”
Seseorang yang akan terjun ke dunia bisnis atau usaha terlebih dahulu harus dapat memilih usaha yangs sesuai dengan dirinya, karena apabila salah memilih jenis usaha yang akan dijalankan maka kegagalan usaha yang akan terjadi. Untuk memilih bidang usaha, terlebih dahulu harus dilihat pemetaan usaha.
Jenis-jenis usaha dapat dibedakan sebagai berikut:
Orang-oranng yang terdidik biasanya agak sulit menangkap peluang usaha, karena terlalu berpikir ilmiah, tidak berdasar pada data yang terlihat.Padahal bisnis merupakan paduan ilmiah dan data yang langsung di masyarakat. Rhenald Kasali menyatakan bahwa “Masalah terbesar dari kalangan terdidik dalam wirausaha adalah terlalu berpikir formal logic (logika ilmiah) dalam mengambil keputusan. Artinya, cenderung mengandalkan pikiran, melihat dunia dengan pikiran, padahal lihatlah data yang ada di masyarakat yang merupakan aktivitas bisnis nyata.
Seorang wirausahawan pemula walaupun lulusan pendidikan tinggi harus mau mulai dari nol di lapangan, atau mau belajar dari data di lapangan.Kerenanya kuasai dan kenali orang yang berhubungan dengan bisnis anda, pelajari masalah yang muncul dan diskusikan dengan orang yang telah lama dalam bisnis yang sejenis dengan anda.Dalam tahap belajar bisnis bisa berjalan apabila anda mau melepaskan ego, merasa lebh pintar, lebih tahu.Prinsipnya, semua yang ada anda banggakan harus ditanggalkan dulu.
1. Cara menemukan peluang
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), dimana swot ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.
Ada hal yang harus diingat bahwa analisis SWOT tidak hanya menarik untuk dikaji oleh para manajer atau para top management perusahaan, namun menjeadi menarik juga jika dikaji secara pribadi. Terutama untuk melihat potensi diri seseorang serta prospek yang akan diraih dalam pekerjaannya di masa depan. Ini sebagaiman dikatakan oleh Stephen P. Robbins dan Mary Coulter bahwa, “Sebuah analisis SWOT dapat merupakan alat yang bermanfaat untuk memeriksa keterampilan, kemampuan pilihan karir, dan peluang-peluang karir anda sendiri.”
D. Bentuk-bentuk Peluang Usaha
Seseorang yang akan terjun ke dunia bisnis atau usaha terlebih dahulu harus dapat memilih usaha yangs sesuai dengan dirinya, karena apabila salah memilih jenis usaha yang akan dijalankan maka kegagalan usaha yang akan terjadi. Untuk memilih bidang usaha, terlebih dahulu harus dilihat pemetaan usaha.
Jenis-jenis usaha dapat dibedakan sebagai berikut:
- Industri dan Kerajinan Industri besar : Industri Menengah, Industri kecil dan pengrajin
- Pertambangan dan energy : eksplorasi dan eksploitasi minyak, batu bara, marmer, pasir, emas, timah, perak,dll
- Bidang pemberi jasa : Bank (Umum, Syariah, BPR), Asuransi (Jiwa, Kerugian, kesehatan, kebakaran, dll), Hotel (berbintang, melati, wisma,dll), Restoran (rumah makan, warung, kafe,dll), Pariwisata (agen tiket, agen perjalanan wisata, pemandu wisata, dll), Perantara (broker/makelar, jual beli saham, tanah, mobil, telepon genggam, rumah, dll)
- Bidang Perdagangan : Perdagangan besar, perdagangan menengah, perdagangan kecil (kelontong, bahan bangunan, elektronik)
- Bidang Agraria : Pertanian (tanaman pokok, sayuran, buah-buahan, dll), Perkebunan (tanaman keras, tanaman obat, dll), Tanamn hias (tanaman bunga, dll), Peternakan (sapi, kerbau, unggas, kambing, lebah, wallet, burung puyuh, dll, Perikanan (laut, air tawar, air payau)
Orang-oranng yang terdidik biasanya agak sulit menangkap peluang usaha, karena terlalu berpikir ilmiah, tidak berdasar pada data yang terlihat.Padahal bisnis merupakan paduan ilmiah dan data yang langsung di masyarakat. Rhenald Kasali menyatakan bahwa “Masalah terbesar dari kalangan terdidik dalam wirausaha adalah terlalu berpikir formal logic (logika ilmiah) dalam mengambil keputusan. Artinya, cenderung mengandalkan pikiran, melihat dunia dengan pikiran, padahal lihatlah data yang ada di masyarakat yang merupakan aktivitas bisnis nyata.
Seorang wirausahawan pemula walaupun lulusan pendidikan tinggi harus mau mulai dari nol di lapangan, atau mau belajar dari data di lapangan.Kerenanya kuasai dan kenali orang yang berhubungan dengan bisnis anda, pelajari masalah yang muncul dan diskusikan dengan orang yang telah lama dalam bisnis yang sejenis dengan anda.Dalam tahap belajar bisnis bisa berjalan apabila anda mau melepaskan ego, merasa lebh pintar, lebih tahu.Prinsipnya, semua yang ada anda banggakan harus ditanggalkan dulu.
Untuk mendapat peluang usaha perlu mengurangi rasa malu.Rasa malu adalah persoalan yang berat sehingga tidak mudah menguranginya.Apabila seorang pebisnis tidak mampu mengurangi rasa malu, maka bisnisnya tidak akn berkembang, bahkan cenderung berhenti.Bisnis adalah rangkaian perjanjian/transaksi dengan banyak orang yang belum kenal, sehingga rasa malu selalu menghinggapi. Masalah malu adalah masalah mental yang solusinya adalah pada mental pebisnis.
1. Cara menemukan peluang
Peluang hanya ditemukan oleh orang yang matanya jeli. Kemudian memikirkan secara terus menerus, ketertarikan yang tinggi pada sesuatu hal dan memiliki pengetahuan pada bidang tertentu.Peluang bisa datang karena masalah, misalnya, karena kejahatan muncullah ide untuk membuat private security (bisnis SATPAM). Dalam suatu perjalanan ke luar negeri, seorang melihat took buku yang luas, nyaman, dapat membaca di tempat manapun sekalipun tidak beli, kemudian buka di Jakarta, yaitu took buku Aksara. Seorang yang merantau untuk kuliah di kota besar, ketika makan ia melihat ibu pemilik warung membungkus nasi dengan daun dan Koran, maka dia mencoba menawarkan kertas Koran untuk menjadi pemasok Koran di warung tersebut dan dapat menghasilkan uang.
2. Mencuri Waktu
Mencuri waktu adalah peluang usaha yang dilakukan oleh Bong Chandra, ia melihat cuci mobil hanya buka pada siang hari, kemudian dia buka sampai malam hari, dan ternyata banyak yang mencuci mobilnya. Bong melihat peluang dengan mencuri waktu dan kesempatan karena ternyata banyak orang baru sempat mencuci mobilnya sore sampai malam karena pulang kantor. Saya melihat mencuri waktu ini banyak peluang, misalnya, bengkel kantor, bahan bangunan, tambal ban, pasar swalayan 24 jam, dan masih segudang usaha yang dapat diciptakan dengan “mencuri waktu”, artinya membuka usaha ketika orang lain tutup.
Posting Komentar untuk "Peluang Usaha Produk Barang dan Jasa Ada Disini!"